15 February 2008,,,,

Yang tersayang,,,,,,14 Februari 2008
Tulisnya di kartu mungil menemani syal berbahan wol yang warna abu-abu hitam, yang kini melingkar hangat di leher saya.
Sebuah hadiah yang fungsional dimusim hujan begini, benar-benar menghangatkan didalam ruang kantor full AC begini. Belakangan memang Jakarta terus-terusan diguyur hujan seharian (termasuk Sakti nih banjir belum melanda sluruh daratan Jakarta, meski dengar-dengar, dibeberapa lokasi sudah mulai kebanjiran)
Entah karena syal ini benar-benar berfungsi atau tubuh saya yang ikut menghangat karena rambatan kehangatan yang saya rasakan penuh dari hati saya. Mungkin keduanya, tapi tetap saja saya menyukai kado kecil darinya ini .
Mungkin kami bukan pasangan romantis, begitu yang saya rasakan. Saya sendiri sih merasa sebagai penyuka hal-hal romantis atau lebih tepatnya lebih suka „diromantisin“ oleh pasangan ,-tapi tentu saja yang tidak berlebihan -, dan termasuk yang malas memulai romantisan (curangnya), sedang Dia cenderung to the point dan blak-blakan, apa adanya, dan jarang berbohong untuk menyenangkan hati perempuan (maunya saya hehehhe).
Dalam rangka hari valentine lah kami saling bertukar kado, sebenarnya kami juga bukan penganut "the Pink Celebration" ini, hanya sekedar untuk „lucu-lucuan“ saja.
Dan lagi memang tidak dirayakan, kadonya pun datang 1 hari setelah valentine. Sempat merasa gondok sih, setelah pagi hari merencanakan untuk menghabiskan malam bersama dengan bintang kesayangan kami, tau-tau disore hari saat saya menelepon untuk say hello, dia bilang akan menginap di kantor karna deadline. Kecewa sih iya,,,, tapi ya sudahlah,,,, lama-lama hati saya juga sudah bisa berdamai dengan kondisi tenggat waktu seperti ini, toh saya masih bisa bergembira dengan bintang kesayangan kami, lagi pula kado dadakan yang saya belikan untuknya dan bintang kami juga belum sempat saya bungkus.
Saya cepat saja tertidur setelah asyik bermain dengan bintang kesayangan saya, capek mungkin.Terbangun dipagi hari karena rengekan bintang yang mulai mengajak saya untuk bermain lagi, anak manis yang selalu membuat saya jatuh hati padanya.
Tiba-tiba saya dikagetkan dengan sapaannya di pagi yang basah ini, sudah pulang?? Batin saya, Jam masih menunjukkan pukul 05.00 pagi, jakarta hujan, basah dan super dingin. „menggigil nih bun“ katanya, saya masih melongo dan serta merta pikiran saya mulai disibukkan dengan bagaimana cara membungkus kado super kilat yang semalam masih belum juga saya kerjakan. Dia hanya tertawa ketika tau saya belum membungkus kado untuknya, dan langsung sibuk dengan pelukan dan jeritan bintang kami yang kangen padanya (saya juga sebenarnya), dan ingin cepat-cepat bermain. Semenit kemudian saya sudah mengunci diri di kamar dan mulai sibuk membungkus 4 kado ( iya empat), satu untuknya (sebuah kado yang menurut saya dia butuhkan), dua untuk bintang saya, dan satu untuk ibu saya yang juga ada di rumah. Bisa dibayangkan kado itu dibungkus seadanya, hanya kotak yang ditutupi kertas berwarna-warni, tidak ada variasi, tidak ada pita, dan parahnya tidak ada kartu Ucapan !!!!! damn it, i forget bout it. Betapa buruknya habbit menunda-nunda pekerjaan seperti ini.sekarang saya terpaksa memberikan kado ini tanpa kartu (saya yang ngakunya romantis ini), menyesal sebenarnya, tapi ya sudahlah, he will understand,,,(cuih murahan banget alasan saya)
sebelum keluar kamar sebenarnya saya sudah merasa minder duluan, pasti kadonya lebih well prepared deh, meski dibeli di hari yang sama. Berdasarkan pengalaman saya tahun lalu -„dalam ritual yang sama-, sementara kado saya hanya dimasukkan dalam paper bag corak batik (yang disukainya) dan dijepret pret dengan hecter, kado darinya dibungkus dengan sangat cantik, kertas tebal berwarna gold agak bertexture garis vertikal yang dibentuk mirip dompet dan diberi pita di ujung atasnya. saya tau kado itu memang bukan hasil karya dia, pastilah jasa pembungkusan kado, tapi setidaknya dia ingin sesuatu yang cantik dan well prepared untuk saya, sayangnya sang pembungkus kado terlalu jujur dalam membungkusnya, karena seperti bungkusnya kado itu tepat berisi dompet, piere cardin hitam, agak panjang dan simpel, dompet yang "sangat saya" so simple and classic, tidak terlalu banyak kantong dan tipis, i love it alot,,,,di kartunya tertulis,, kau jantung dan hatiku,,(yang sampai kini pun masih saya simpan di dalam dompetnya)
oke kembali ke masalah kado pagi ini, saya membawa 4 kado saya didalam plastik, setengah malu dan tidak pede juga saya. Akan kah dia menyukai kado saya? Deng deng,,, bintang kami yang terlihat sangat antusias, sibuk dengan tumpukan kado yang jumlahnya menjadi 6 kado itu, sekilas saya lirik kado berukuran relatif kecil, bujur sangkar sekitar 10x10x5 cm3, warna dasar biru muda dan bertabur gambar hati pink dan sebuah kado lain yang lebih kecil lagi bentuknya bermotif boneka-boneka lucu khas anak-anak, sudah pasti yang ini ditujukan untuk bintang kami, jadi untuk saya yang biru itu,,, lalu bintang mulai merobek (dibantu dengan kami tentunya, tangan kecilnya belum terkoordinasi dengan baik) kado-kadonya, semua berteriak lucu saat kado untuk bintang dari saya dibuka, sebuah sweater warna coklat kehitaman berlogo Harley davidson berukuran bayi yang sangat imut serta topi rajutan merah dari sang daddy yang tampak oke dipakai bintang.
Lalu untuk saya, kadonya saya buka dan isinya, seperti yang saya bilang tadi,,, sebuah syal,,,, dikartu tertulis ,,,,untuk yang tersayang,
thanks ya,,, my hubby,,, you dont know, hows that simple words lift up my days,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment, please,,,,